BAB III. Struktur Teori Akuntansi
TUGAS BAB III
TEORI AKUNTANSI
Nama : Mahmidah Aulia
No. Dp : 1334031025
Ruang : 304 (Akuntansi)
Dosen : Mishelei Loen, SE, M.Si
I.
Sebutkan,
jelaskan dan gambarkan element struktur akuntansi?
Struktur
teori akuntansi merupakan elemen yang saling berkait yang menjadi pedoman
pengembangan teori dan penyusunan teknik-teknik (standar) akuntansi.
Elemen
itu digambarkan dalam hierarki sebagai berikut:
Hierarki Elemen Struktur Akuntansi
Struktur
teori akuntansi berisi elemen sebagai berikut:
1. Rumusan
tentang tujuan laporan keuangan yang diperoleh dari para pemakai laporan
keuangan.
2. Rumusan
tentang postulat yang dirumuskan dari tujuan laporan keuangan.
3. Konsep
teoretis akuntansi yang berhubungan dengan asumsi-asumsi dan sifat-sifat
akuntansi yang mengarah pada sifat dan jenis informasi yang disusun untuk
kelompok atau pemakai tertentu. Postulat dan teoretis ini dijabarkan dari rumusan
laporan keuangan.
4. Rumusan
prinsip akuntansi utama yang didasarkan pada postulat dan konsep teoritis tadi
yang menjelaskan kualitas dan sifat-sifat dan kualitas dasar akuntansi dari
keuangan itu.
5. Standar
atau teknik akuntansi sebagai pedoman penyusunan laporan keuangan sesuai
kebutuhan para pemakai, yang dirumuskan dari prinsip akuntansi utama.
II.
Sebutkan
dan jelaskan rumusan tujuan laporan keuangan yang telah dijabarkan oleh AAA,
APB, dan FASB?
1.
AAA
Statement
a)
Untuk membuat keputusan
mengenai penggunaan sumber daya yang terbatas (termasuk juga identifikasi
keputusan wilayah) dan untuk menentukan tujuan dan sasaran.
b)
Untuk mengarahkan dan
mengendalikan sumber daya organisasi manusia dan material secara efektif.
c)
Untuk menjaga dan
melaporkan perwalian sumber daya.
d)
Untuk memfasilitasi
fungsi sosial dan kontrol.
2.
APB Statement
Tujuan
utama dari APB adalah mengajukan rekomendasi secara tertulis mengenai prinsip
akuntansi, menentukan praktek akuntansi yang tepat, dan mempersempit celah
perbedaan-perbedaan yang ada serta ketidak-konsistenan yang terjadi dalam
praktek akuntansi saat itu.
3.
FASB Statement
a)
Sebagai dasar dalam pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber
daya perusahaan.
b)
Untuk menilai kemampuan organisasi dalam memberikan
pelayanan kepada public.
c)
Untuk menilai bagaimana manajemen melakukan pembiayaan dan
investasi.
d)
Memberikan informasi tentang sumber daya (aktiva),
kewajiban, dan kekayaan perusahaan, serta perubahannya.
e)
Memberikan informasi tentang kinerja organisasi.
f)
Memberikan informasi tentang kemampuan organisasi dalam melunasi
kewajiban jangka pendeknya.
III.
Sebutkan
jenis postulat dan jenis konsep teoritis yang anda ketahui?
·
Jenis
postulat
1)
Postulat Entitas
(Entity)
Menurut
konsep ini kita bisa menyusun laporan keuangan sesuai dengan kebutuhan
pemakainya, maka setiap perusahaan dianggap sebagai unit akuntansi yang
terpisah dari pemiliknya.
2)
Postulat Kelangsungan
Usaha (going concern)
Postulat
kelangsungan usaha atau postulat kontinuitas, menyatakan bahwa entitas
akuntansi akan terus beroperasi untuk melaksanakan projek, komitmen, dan
aktivitas yang sedang berjalan.
3)
Postulat unit pengukur
(Unit Of Measure)
Postulat
ini, yang disebut juga monetery unit postulate menganggap bahwa setiap
transaksi harus diukur dengan suatu alat ukur atau alat tukar yang seragam.
Alat ukur yang dipakai dalam akuntansi adalah alat ukur moneter.
4)
Postulat periode
akuntansi (Accounting Period)
postulat
periode akuntansi menyatakan bahwa
laporan keuangan yang menggambarkan perubahan dalam kesejahteraan perusahaan
seharusnya diungkapkan secara periodik.
·
Jenis
konsep teoritis
1)
Teori Proprietary (Teori
Kepemilikan)
Menurut
teori proprietary, entitas sebagai agen, perwakilan atau susunan melalui
wirausahawan individual atau pengoperasi pemegang saham. Tujuan utama teori
proprietary adalah untuk menentukan dan menganalisis kekayaan bersih pemilik,
dengan persamaan akuntansi:
Asset
- Liabilities = Proprietor’s Equity
|
2)
The Entity Theory (Teori
Entitas)
Teori
entitas memandang entitas sebagai sesuatu yang terpisah dan berbeda dari pihak
yang menyediakan modal pada entitas. Menurut teori ini, persamaan akuntansinya
adalah:
Asset
= Equities Asset = Liabilities + Stockhholder’s Equity
|
3)
The Fund Theory
Menurut
teori yang dikemukakan W.Y Vatter (1995) ini yang menjadi perhatian bukan
pemilik dan bukan pula perusahaan, tetapi sekelompok aset yang ada dan
kewajiban yang harus ditunaikan disebut fund yang masing-masing pos memiliki
aturan dalam penggunaannya.
Dengan
demikian teori dana menganggap bahwa unit usaha merupakan sumber ekonomi (dana)
dan kewajiban yang ditetapkan sebagai pembatasan-pembatasan terhadap penggunaan
aset atau dana tersebut.
Persamaan akuntansinya adalah:
Aset
= Pembatasan Aset
|
4)
The Enterprise Theory
Dalam
teori ini pihak-pihak ini harus diperhatikan dalam penyajian informasi laporan
keuangannya. Menurut teori ini akuntansi jangna hanya mementingkan informasi
bagi pemilik perusahaan, tetapi juga pihak lainnya juga yang memberikan kontribusi
langsung dan tidak langsung kepada eksistensi dan keberhasilan suatu
perusahaan.
IV.
Jelaskan
pula perbedaan antara prinsip akuntansi dengan teknik akuntansi menurut
struktur akuntansi tersebut?
Prinsip
akuntansi adalah aturan keputusan umum, yang diturunkan baik dari tujuan dan
konsep teoritis akuntansi, yang mengatur serta menjadi dasar bagi pengembangan
teknik-teknik akuntansi, sedangkan teknik akuntansi adalah aturan spesifik yang
diturunkan dari prinsip akuntansi untuk memperlakukan transaksi atau peristiwa
tertentu yang dihadapi oleh suatu perusahaan.
V.
Sebutkan dan jelaskan 9 (Sembilan) prinsip
dasar akuntansi menurut APB Statement No. 4
1.
Cost Principles
Sebagian
besar aktiva dan kewajiban dilaporkan berdasarkan harga perolehan.
Bagaimanapun, penggunaan prinsip biaya historis untuk mencatat perolehan aktiva
telah mengabaikan dampak dari perubahan nilai. FASB dan IFRS kini mulai
berkeyakinan bahwa informasi yang disajikan berdasarkan nilai pasar wajar akan
lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibandingkan dengan biaya
historis. Pengukuran dengan menggunakan nilai wajar akan menyediakan gambaran
yang lebih baik tentang nilai aktiva dan kewajiban serta menyediakan dasar bagi
penilaian prospek arus kas di masa mendatang.
2.
Revenue Principles
Laba
bersih (net income) diartikan sebagai berikut:
”kelebihan pendapatan dibandingkan
dengan beban, ditambahkan atau dikurangi dengan keuntungan atau kerugian
perusahaan yang berasal dari penjualan, pertukaran, atau penggantian aktiva
lainnya.”
Artinya
laba bersih berasal dari transaksi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian.
Kerangka kerja konseptual FASB mengidentifikasi dua kriteria yang seharusnya
dipertimbangkan dalam menentukan kapan pendapatan seharusnya diakui, yaitu:
(1)
Telah direalisasi atau dapat direalisasi, dan
(2)
Telah dihasilkan/telah terjadi.
3.
Matching Principles
Besarnya
jumlah pendapatan dan beban secara tepat dalam periode yang tepat dapat dicatat
dalam pilihan cash basis dan accrual basis.
·
Cash
basis akan melaporkan pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi dalam
periode dimana uang kas diterima (untuk pendapatan) atau uang kas dibayarkan
(untuk beban).
·
Accrual
basis, pendapatan maupun beban akan dilaporkan dalam laba rugi
dalam periode di mana pendapatan dan beban tersebut terjadi, tanpa memerhatikan
arus uang kas masuk maupun arus uang kas keluar.
4.
Objectivity Principles
Prinsip
ini terkait dengan cost principle (prinsip harga
perolehan). Harga perolehan memiliki keunggulan lebih dapat diandalkan.
Pengguna laporan keuangan lebih memilih biaya historis karena memberikan tolak
ukur yang lebih dapat dipercaya (lebih objektif). Untuk memberikan keyakinan
ini, akuntan menggunakan objectivity principle sebagai dasar
pembenaran atas pilihan suatu ukuran atau prosedur. Objectivity dianggap
sebagai suatu ukuran yang dapat diverifikasi kebenarannya (keabsahannya),
berdasarkan pada bukti yang ada.
5.
Consistency Principles
Menurut
prinsip ini, transaksi yang sejenis harus dicatat dan dilaporkan dengan metode
yang sama pada periode berikutnya. Kegunaan dari penerapan prinsip ini adalah
agar laporan keuangan dapat diperbandingkan (memiliki daya banding). Tidak ada penyesuaian
yang berlaku surut (retroactive adjustment) maupun penyajian kembali
laporan keuangan (restated financial statement). Perubahan dalam
estimasi akuntansi dianggap sebagai bagian dari proses akuntansi yang normal,
bukan sebagai koreksi atas periode sebelumnya.
6.
Diclosure Principle
Inilah
yang dikenal sebagai prinsip pengungkapan penuh (full disclosure principle).
Sering kali karena faktor perhitungan antara biaya dan manfaat, menyebabkan
tidak mungkin untuk melaporkan seluruh informasi yang relevan. Laporan keuangan
dapat disajikan dengan memilah-milah dan menggunakan pertimbangan yang sesuai
dengan prinsip pengungkapan penuh agar dapat bermanfaat bagi pengambilan
keputusan.
7.
Conservatism Principles
Prinsip
konservatisme secara historis telah menjadi pedoman bagi banyak praktik
akuntansi. Konservatisme akan menyediakan pedoman yang rasional. Dengan prinsip
ini, apabila suatu ketika dihadapkan untuk memilih satu di antara dua atau
lebih metode akuntansi yang sama-sama diterima atau berlaku umum, maka akuntan
harus mengutamakan pilihan yang akan memberikan pengaruh keuntungan yang paling
kecil pada ekuitas. Prinsip ini merupakan sikap kehati-hatian terhadap
ketidakpastian.
8.
Materiality Principles
Prinsip
ini memungkinkan akuntan untuk menggunakan pertimbangan propesionalnya untuk
menentukan apakah suatu item material atau tidak. Secara teori, suatu item akan
dianggap material jika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi
atau mengubah penilaian dari seorang pengguna laporan keuangan.
9.
Uniformity dan Comparability Principles
Informasi
akan menjadi lebih berguna jika bisa diperbandingkan dengan informasi serupa
menyangkut perusahaan lain pada periode waktu yang sama atau dengan informasi
serupa dari perusahaan yang sama pada periode waktu yang berbeda.
Komentar
Posting Komentar