Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Rizki dari Allah (Part II)

Rizki Hidayat. Laki-laki yang sekarang dan InshaAllah sampai seterusnya namanya selalu ada didalam lantunan harapan & doa saya kepada-Nya. Rizki, laki laki yang selalu mengingatkan saya "Lia, shalatnya tepat waktu ya...." "Lia, jangan lupa shalat dhuhanya...." "Lia, jangan lupa tilawah walaupun hanya 1 lembar" "Kamu udah bayar zakat belum bulan ini?" "Kamu udah makan?" (oke yg ini modus) "Lia, pakai bajunya yang panjang panjang aja ya keliatan lebih cantik..." (modus syariah). Rizki, laki laki yang layak saya jawab "Iya saya mau" saat berniat mengkhitbah saya. Rizki, laki laki yang bertanggungjawab. Menurut amatan saya secara pribadi, dia bertanggungjawab atas segala kewajibannya sebagai anak sulung di keluarganya. Rizki, laki laki yang selalu menegur saya kalau saya ada melakukan kesalahan. Marahnya ga memaki. Tegurannya sopan tapi bisa bikin saya sadar. Rizki, laki laki yang mungkin banyak dipan

Rizki dari Allah ❣️

Assalamualaikum.. Netizen yang kepo :p G ada yang spesial dari perkenalan antara saya dan Rizki. Semua biasa aja, bahkan saya gatau awalnya kalau namanya Rizki. Saya biasa panggil dia dengan sebutan "paytreet" (Plesetan dari Paytreen, mohon maaf ustad @yusufmansurnew ini hanya dampak dari sensor brand Paytreen waktu pentas drama Starpreneur Kampus Bisnis Umar Usman). Kami saling kenal di akhir bulan Februari. Tapi pertemanan kami dimulai di bulan Maret 2018. Lewat program Starpreneur Kampus Bisnis Umar Usman, saya dan Rizki dipertemukan. G ada perasaan spesial buat orang ini, kami berteman layaknya kalian berteman satu sama lain. Sampe dimana dititik saya kecewa, kecewa berat. Saya kecewa dengan harapan saya kepada seseorang. Dan.. Mei 2018 Datanglah Rizki, datang bukan sebagai orang yang langsung mengisi kekosongan saya. Bukan. Rizki g semodus itu. Dia berkelas. Dengan nasihatnya, sarannya, saya ngerasa banyak hal positive yang pelan-pelan bisa merubah hidup